Ini Sumbernya
The Gun Shield (Pistol Perisai)
Pada pertengahan tahun 1500-an pembuat senjata Italia Giovanni
Battista percaya bahwa dia telah berhasil menjawab pertanyaan
orang-orang sejak senjata ditemukan, yaitu, "Bagaimana saya bisa
menembak bajingan di depan saya tanpa memberikan kesempatan kepadanya
untuk balas menembak."
Pada tahun 1544 Battista memamerkan penemuan fantastisnya dihadapan
Raja Henry VIII yang begitu terkesan sampai memesan 100 untuk digunakan
oleh pengawal pribadinya. Penemuan fantastis ini berupa pistol yang
menempel pada sebuah perisai yang bentuknya menyerupai payung.
Keuntungan dari senjata ini adalah selain menembak sekaligus juga
memberikan perlindungan. Namun Pistol Perisai ini juga amat sangat berat
apalagi ditambah baju besi sebagai kelengkapan mutlak tentara pada era
itu. Itulah mengapa Brad Pitt tidak diberi perlengkapan sungguhan di
film Troy karena resikonya bisa Hernia.
Sangat sulit sekali untuk mengarahkan pistol ketika anda sedang
memegang sebuah perisai seberat 20 kilo-an, apalagi jika pistol tersebut
merupakan bagian dari perisai. Pistol Perisai terbukti mustahil
digunakan kecuali didirikan di atas permukaan yang keras. Dan lagi semua
senjata di era itu harus diisi dari moncongnya sehingga setelah anda
menembak bagaimana anda mengisinya kembali tanpa membuat diri anda
menjadi sasaran musuh? Solusi terbaik tentu dengan membawa perisai
tambahan dan akan lebih baik lagi jika melengkapi diri dengan beberapa
jenis senjata.
Meskipun Raja sangat antusias, Shield Gun tidak pernah menjadi
pilihan populer, karena mustahil mengharapkan lawan berjalan lurus di
garis tembak anda sekaligus memberikan hak istimewa bagi anda untuk
mengisi senjata tanpa diganggu.
Senapan Mesin Rasis Abad 18
Inggris tahun 1718 seorang pria bernama James Puckle mempatenkan
dipatenkan senapan mesin pertama di dunia, senjata ini dikenal juga
sebagai Puckle Gun. Sebuah pistol raksasa yang diletakkan diatas tripod,
senjata ini diklaim mampu menembakkan 63 tembakan dalam waktu 7 menit,
dalam matematika modern dikenal sebagai "sembilan tembakan satu menit".
Mungkin tidak kelihatani banyak, tetapi jika Anda mempertimbangkan bahwa
penembak paling terampil pada saat itu hanya bisa menembakkan tiga
tembakan semenit, maka senjata ini merupakan sebuah kemajuan besar.
Alasan resmi mengapa Puckle Gun tidak pernah digunakan oleh Tentara
Inggris adalah karena senjata ini memiliki silinder terlalu banyak, ada
sekitar 3 atau 4. Membuat para penembak kesulitan. Dan alasan mengapa
Puckle Gun memiliki silinder begitu banyak adalah rasisme yang sangat
terang-terangan. Konsep yang terdapat dalam paten senjata ini adalah
pergantian silinder, yaitu silinder dengan peluru biasa ditujukan bagi
orang-orang "beradab", sementara silinder peluru kotak ditujukan bagi
Muslim Turki. Mengapa? Karena menurut konsep patennya peluru persegi
lebih menyakitkan, hal ini dimaksudkan untuk mengajar orang-orang Turki
"manfaat dari peradaban Kristen."
Ada beberapa alasan mengapa ini merupakan sebuah ide yang buruk.
Pertama, tanpa adanya relawan yang bersedia untuk ditembak mustahil
membuktikan jika peluru kotak lebih menyakitkan dari peluru bulat.
Kedua, komponen tambahan berupa silinder membuat senjata ini sangat
merepotkan untuk digunakan dan mahal untuk diproduksi massal. Dan bagi
para penembak menjadi sangat konyol karena mereka harus mengganti-ganti
silinder tergantung agama musuh. Sebab sebagai seorang Kristen mereka
akan terkutuk meskipun tidak sengaja membunuh Kristen lainnya dengan
peluru yang dimaksudkan untuk Muslim Turki.
Dan akan sangat konyol lagi bila Gun Puckle digunakan di kapal laut
yang berhadapan dengan gerombolan bajak laut yang multi etnis dan agama?
FP45 Liberator
The French Resistance (Perlawanan Perancis) adalah salah satu
organisasi gerilya paling terkenal dalam sejarah. Kelompok pejuang yang
menjaga kompetensi Perancis selama perang terbesar yang pernah terjadi
di dunia, yaitu perang dunia ke 2 melawan Nazi Jerman. Amerika Serikat
sungguh-sungguh ingin membantu Pejuang Perancis tetapi mereka juga tidak
ingin menghabiskan uang banyak. Maka Amerika melahirkan FP45 Liberator,
sebuah pistol yang dirancang khusus berbiaya rendah dan mudah untuk
diproduksi massal.
Di era sekarang Pistol memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi,
sementara FP45 Liberator sepertinya dirancang khusus bagi para
“pemberani”. Karena Pistol ini hanya memiliki jarak tembak efektif
sekitar 25 kaki, intinya jarak tembak tersebut sama efektifnya dengan
bila anda melemparkannya ke musuh. Mungkin ide pembuatannya adalah para
pejuang perlawanan harus mengendap-endap mendekati musuh untuk
menembaknya dari jarak dekat lalu kemudian mengambil senjata musuh yang
tentunya lebih canggih.
Jika menggunakan pistol ini anda harus membawa pembuka botol sebagai
jaminan semua akan baik-baik saja, bila musuh anda yang membawa pembuka
botol maka anda harus melakukan tawar menawar. Karena jika tembakan
anda meleset maka anda akan benar-benar celaka, sebab FP45 Liberator
adalah pistol sekali tembak, untuk mengisi peluru anda harus membuka
sekrup dinding kayunya, lalu membersihkan sisa-sisa tembakan, baru
kemudian mengisi peluru dan menyekrup tutup kayunya kembali. Hal ini
tentu sangat sulit dilakukan terutama ketika musuh yang murka berlari
kearah anda.
Untuk melengkapi semua kekonyolan ini Pemerintah Amerika mengirim
FP45 Liberator dalam kotak kardus dengan instruksi manual berupa komik
strip yang mencurigakan, Gambarnya seperti menunjukkan kalau pistol ini
dibeli dari toko mainan murah.
Pemerintah Amerika memproduksi jutaan pistol FP45 Liberator yang
rencananya diam-diam akan dijatuhkan di seluruh wilayah Eropa yang telah
diduduki Nazi Jerman. Para sejarawan mengklaim bahwa hanya sedikit
pejuang yang menggunakan pistol ini, mungkin selain sangat sulit
digunakan, para pejuang juga tidak dapat menyingkirkan perasaan bahwa di
belahan dunia lain ada yang tertawa terbahak-bahak ketika mereka
menggunakan pistol tersebut.
Tank Bob Semple
Pada Perang Dunia ke II, Selandia Baru dan Australia berada dalam
posisi “galau”. Secara teknis dua negara tersebut merupakan bagian dari
Kerajaan Inggris yang berarti mereka juga berperang dengan Jepang. Namun
letak mereka cukup jauh dari Inggris sehingga Inggris tidak dapat
mengirimkan tank. Dengan gerak maju pasukan Jepang yang telah
menaklukkan pulau-pulau di Pasifik maka Selandia Baru memutuskan untuk
menangani permasalahannya sendiri, yaitu dengan membuat tank. Lahirlah
tank Bob Semple.
Selain memiliki nama yang paling tidak mengancam yang pernah
diberikan kepada sebuah tank, Bob Semple juga nyaris tidak memenuhi
syarat sebagai tank karena lebih mirip dengan traktor pertanian.
Desainnya sendiri berdasarkan pada tank Amerika, tetapi masalahnya
adalah mereka tidak punya cetak birunya, dan material untuk membangunnya
tidak dapat ditemukan di areal pertanian atau peternakan. Intinya
mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Mereka merancang Bob Semple
hanya dengan melihat kartu pos bergambar tank asli. Logika tersebut
membuat sebagian dari kita merasa mampu merekonstruksi Menara Eiffel.
Dan ternyata para pekerjanya pun berfantasi jika mereka sedang
membangun sebuah rumah kecil. Tank dibuat dengan menempatkan sebuah
kotak lapis baja di atas traktor, "lapis baja" berarti "terbuat dari
bahan atap." Diharapkan permukaan bergelombang dapat menangkis peluru
berdasarkan sudutnya. Mereka juga melengkapi Bob Semple dengan senapan
mesin sebanyak yang bisa dijejalkan, tepatnya ada 6 senapan mesin. Dan
ini berarti harus menjejalkan 6 orang penembak senapan mesin yang salah
satunya harus berbaring di matras dalam perut tank tepat di atas mesin
panas yang terbakar, 5 sisanya harus berdiri. Kemudian mereka juga
membutuhkan orang lain sebagai supir. Menurut Wikipedia jumlah kru
terdiri dari 8 orang.
Selandia Baru memiliki kecerdasan militer manusia jaman batu. Tank
Bob Semple sangat berat dan lamban bahkan tidak bisa mengganti
perseneling tanpa berhenti total. Selain itu getaran mesin yang
bergemuruh menyebabkan senapan mesin macet, getaran ini juga membuat
tembakan menjadi tidak akurat. Angkatan Darat Selandia Baru menolak
untuk menggunakan tank Bob Semple, sehingga unit yang sudah dibangun
dibongkar kembali. Tetapi mereka tetap mengaraknya di jalan-jalan
Selandia Baru sebagai cara untuk meningkatkan semangat.
Bagaimanapun juga Jepang membatalkan invasi mereka, mungkin karena
mereka menyadari jika Selandia Baru telah dikuasai oleh saudara
sekaligus sekutu terbaik mereka, yaitu sebuah robot konyol.
|
|
No comments:
Post a Comment