Aji (14) dan Deni (13), pelajar SMP ini menembus dinginnya Gunung Salak di malam hari hanya untuk meraup rupiah.
Dengan jaket tebal, celana pendek dan sendal keduanya bersama menjajakan
rokok untuk para anggota tim evakuasi dan para pewarta di Pos Pusat
Evakuasi Balai Embrio Ternak Kementerian Pertanian di Desa Cipelang,
Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kandang Sapi, begitu masyarakat menyebut tempat ini memang ramai sejak
hari ini, Kamis (10/5/2012). Pasalnya, tempat ini dijadikan pos utama
evakuasi pesawat Sukhoi Superjet 100 buatan Rusia menghantam tebing
Gunung Salak, sore kemarin, Selasa (8/5/2012).
"Biasannya sepi-lah," kata Aji saat menjajakan dagangannya.
Selepas Isya, Aji pergi dari rumahnya. Dia berjalan kaki menerjal jalan
yang menanjak dan tak beraspal. Butuh waktu sejam Aji dan Deni sampai ke
kandang Sapi.
Dengan modal Rp50 ribu mereka membeli beberapa bungkus rokok berbagai
merk. Rokok tersebut dijual per batang. "Cuma ini kang yang ada,"
katanya sembari menunjukkan lima bungkus rokok.
Banyak calon pembeli yang kecewa lantaran rokok merk tertentu tak dijual
bocah tadi. Namun, sang bocah tak patah semangat menjajakan
dagangannya.
"Rokok-rokok," teriaknya kepada setiap orang yang ditemui.
Besok pagi, sebelum sekolah, dia bahkan berjanji datang kembali dan
membawa pesanan kepada calon pembelinya. "Bisa pesan kang, besok pagi
dibawakan, akang masih di sini kan?" kata Aji merayu pembeli.
Tak sampai lima belas menit kedua bocah ini beredar di kandang Sapi.
Pasalnya, rokok menjadi barang yang paling dicari di tempat ini. Asap
rokok bisa menjadi pengusir dingin saat tengah di lokasi yang berada di
1200 mdpl ini.
Aji dan Deni pun bisa pulang dengan bangga ketika dagangannya laku
habis. Uang lima puluh ribu hasil pinjaman kepada orang tuanya berbuah
lebih.
Keduanya melenggang kegirangan ketika tangannya mengepal lembaran
rupiah, selembar uang lima puluh ribu, dua lembar sepuluh ribu, tiga
lembar lima ribu dan beberapa kepalan dua ribu dan seribu rupiah.
No comments:
Post a Comment